Memperkenalkan suatu brand atau produk bisa dimulai dengan tulisan yang berkarakter di media. Tak heran jika perusahaan di bidang apapun memang membutuhkan copywriter.
Sebenarnya, apa pengertian copywriter itu sendiri?
Pada dasarnya, copywriter memiliki peran krusial dalam meningkatkan penjualan produk sebuah perusahaan.
Tak heran jika profesi yang satu ini memang banyak dicari, terlebih di era digital seperti saat ini.
Kesempatan menjadi copywriter yang handal tentunya terbuka lebar.
Tidak sedikit yang tertarik di bidang ini terutama bagi generasi milenial.
Profesi ini memang cenderung lebih ‘modern’ dan fleksibel dilakukan.
Pengertian Copywriter
Pengertian copywriter yaitu sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab utama merangkai kata menjadi kalimat persuasif yang efektif menarik pembeli.
Pada dasarnya, penulis yang satu ini dibutuhkan perusahaan yang menawarkan produk maupun jasa.
Copywriter melakukan copywriting, yaitu aktivitas menulis konten secara kreatif dan tidak monoton.
Tujuan utamanya adalah sebagai strategi marketing perusahaan agar produknya terjual sebanyak mungkin.
Adapun konten tertulis yang dihasilkan seorang copywriter disebut sebagai copy atau sales copy.
Unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk membuat produk atau jasa semakin dikenal hingga akhirnya dibeli konsumen.
Tugas Copywriter
Setelah mengetahui pengertian copywriter, Anda juga perlu memahami tugas dan tanggung jawabnya.
Copywriter memiliki peran penting dalam membentuk reputasi sebuah brand.
Tentunya, setiap perusahaan ingin memiliki citra yang baik bukan? Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan meng-hire copywriter profesional.
Kampanye pemasaran yang dilakukan memang hanya melalui tulisan, namun hal tersebut cukup merepresentasikan brand voice perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tugas utama dari seorang copywriter.
1. Membuat Konsep Iklan untuk Brand
Upaya meningkatkan penjualan tidak lepas dari kegiatan iklan dan kampanye pemasaran.
Hal inilah yang menjadi tugas utama seorang copywriter agar bisa mencerminkan brand voice dengan baik. Tulisan yang dibuat harus menarik, mudah dipahami, dan diingat audiens.
Meski pengertian copywriter yaitu penulis yang dibutuhkan untuk memperkenalkan brand atau produk, namun ia tidak bisa bekerja sendiri. Melainkan butuh kerja sama dan kolaborasi yang tepat dengan desainer produk.
Pada akhirnya, dengan kolaborasi tersebut akan tercipta konsep marketing yang diharapkan memberikan dampak positif untuk penjualan.
2. Menulis Konten Kreatif yang Multiplatform
Meski tugas copywriter produk/jasa terkesan sepele, namun pernyataan tersebut tidak bisa dikatakan benar.
Penulis harus berpikiran kreatif dalam menciptakan tulisan multiplatform. Artinya, konten yang dibuat memang support di berbagai format.
Apalagi di era sosial media seperti saat ini, konten kreatif menjadi syarat mutlak.
Tidak hanya sosial media, melainkan platform lainnya yang mungkin sedikit lebih lawas namun memiliki dampak tersendiri.
Misalnya tulisan yang dibuat dijadikan jingle, iklan billboard, newsletter, deskripsi di marketplace, dan sebagainya.
3. Meningkatkan Traffic Website Bisnis
Sebenarnya, ada berbagai macam faktor yang membuat sebuah website bisnis ramai dikunjungi calon konsumen.
Konten yang dibuat copywriter hanya menjadi salah satunya agar audiens tertarik.
Oleh karena itu, kalimat persuasif memang dibutuhkan agar audiens tidak kabur ke website lain.
Tak heran jika banyak perusahaan baru yang langsung membutuhkan peran copywriter sejak tahun pertamanya. Terlebih jika bisnisnya memiliki platform digital.
4. Promosi Konsep Iklan
Copywriter tidak hanya pihak yang bertugas menciptakan konsep iklan dalam tulisan.
Namun, copywriter tersebut memang harus mempromosikan kampanye pemasaran kepada klien.
Selain itu, konsep marketing yang hendak digunakan tentunya harus dikomunikasikan dengan baik bersama pembuat keputusan dalam perusahaan.
5. Analisa Produk dan Layanan
Tugas berikutnya yang diemban copywriter adalah menganalisa produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan.
Sebelum menciptakan copy untuk branding, maka penulisnya juga harus memahami produk/jasa yang dijual.
Hal tersebut akan membuatnya lebih kreatif dan mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan.
Calon konsumen pun akan lebih terbantu memahami apa saja kelebihan dan informasi lainnya yang dibutuhkan.
6. Analisa Calon Pelanggan
Seorang copywriter dalam perusahaan juga perlu menganalisa pelanggannya.
Hal ini penting dilakukan agar brand memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan konsumen saat ini.
Jika sudah memahami pelanggan dengan benar, maka tidak sulit untuk menyediakan produk yang sesuai dengan hasil analisis tersebut.
Tidak hanya calon pelanggan, penting juga untuk memperhatikan trend pencarian situs web dan produk pesaing.
7. Mengembangkan Strategi Copywriting
Perlu diingat bahwa seorang copywriter tidak hanya mengandalkan strategi yang sudah ada sebelumnya.
Melainkan terus mengembangkannya sampai tercipta tulisan yang paling efektif untuk kampanye brand.
8. Edit dan Revisi
Tugas lainnya yang harus dilakukan seorang copywriter adalah mengedit tulisan yang sudah dibuatnya.
Pada dasarnya, revisi diperlukan agar bisa mendapatkan rangkaian kata terbaik dan bisa diterapkan secara multiplatform.
Gaji Copywriter
Apakah Anda penasaran berapa gaji seorang copywriter?
Pada dasarnya, Anda akan mendapati bahwa gaji seorang copywriter memang tergantung dari beberapa faktor. Misalnya skala perusahaan, tempat, dan level profesi yang digelutinya.
Namun, biasanya untuk pemula di perusahaan akan mendapatkan besaran gaji sesuai UMR daerahnya.
Dilansir dari Indeed.com, rata-rata gaji untuk seorang copywriter adalah Rp3,7 juta.
Sedangkan jika sudah di level senior dan skill yang mumpuni, gajinya mencapai Rp15 juta per bulan.
Jika meniti karir di bidang ini, tentu selalu ada kesempatan meningkatkannya. Terlebih jika Anda ingin terus belajar dalam menciptakan konten tulisan marketing yang baik.
Tipe-Tipe Copywriter
Copywriter tidak hanya penulis biasa yang menumpahkan idenya di sebuah website atau platform lain.
Profesi yang bisa menciptakan tulisan persuasif ini ternyata dibagi lagi menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.
1. Social Media Copywriter
Pada awal kemunculannya, media sosial memang diutamakan sebagai tools untuk berkomunikasi.
Namun, saat ini juga menjadi platform yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan.
Jadi, tak heran jika banyak perusahaan yang rela mengeluarkan modal besar untuk memaksimalkan sosial medianya.
Salah satunya dengan merekrut seorang social media copywriter. Sesuai dengan namanya, tugas utama copywriter ini di medsos sesuai arahan brand.
Copywriter membuat konten yang tidak hanya berisi informasi mengenai produk dan perusahaan.
Melainkan konten tersebut juga harus menghibur, berguna, dan melibatkan audiens yang melihatnya.
Tidak sedikit audiens yang mudah mengingat merek perusahaan hanya karena melihat konten yang diciptakan di media sosial.
Copywriter juga perlu menyesuaikan konten dari segi durasi, jumlah karakter, maupun sudut pandangnya dengan media sosial tertentu.
Adapun beberapa platform media sosial yang banyak digunakan untuk konten marketing adalah Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook.
2. Marketing Copywriter
Tipe berikutnya disebut dengan marketing copywriter. Pada dasarnya, tugas penulis tersebut adalah mempromosikan produk atau layanan ke calon konsumen agar tertarik membelinya.
Promosi yang dilakukan bisa di iklan radio, podcast, iklan Youtube, papan iklan, newsletter, stiker, poster, dan sebagainya.
3. SEO Copywriter
Jenis yang satu ini mengoptimalkan kontennya sesuai dengan keyword yang sedang trending di Google.
Sampai akhirnya produk atau layanan yang ditawarkan berada di halaman utama mesin pencarian tersebut.
Tujuan utamanya yaitu meningkatkan ranking situs perusahaan atau brand tempat dirinya bekerja.
Beberapa konten yang dibuat copywriter berkaitan dengan kaidah SEO ini adalah postingan blog, artikel, deskripsi produk, dan halaman-halaman tertentu yang ada di website.
4. UX Copywriter
Profesi sebagai UX copywriter tidak kalah hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.
Dunia digital marketing memang semakin menggema sehingga keberadaan tulisan yang menarik dan efektif dibutuhkan.
Adapun penulis UX ini berfokus dalam merangkai kata-kata menjadi kalimat yang ringkas, jelas, dan menarik.
Hal ini dilakukan agar audiens lebih mudah berinteraksi dengan produk digital yang ditawarkan.
Penulis UX tersebut harus membuat tulisan seefektif mungkin agar audiens nyaman dan akhirnya memutuskan membeli.
Seperti copywriter lainnya, penulis UX juga tidak bisa bekerja sendiri sehingga membutuhkan kolaborasi.
Biasanya ia akan bekerja sama dengan bagian atau divisi lain dalam menciptakan tulisan untuk UX yang bagus.
Dengan kolaborasi yang tepat, maka akan audiens akan mendapatkan pengalaman web lebih memuaskan dan lancar.
Beberapa jobdesk yang dibebankan pada UX copywriter adalah membuat tulisan untuk judul, tombol, notifikasi, chatbot, terms & condition, dan sebagainya.
5. Technical Copywriter
Tipe copywriter ini merangkai tulisan yang efektif dan sederhana untuk panduan manual. J
adi, tidak ada tujuan marketing atau penjualan di dalamnya.
Melainkan berfokus pada pemilihan diksi yang mudah dipahami pada penggunaan suatu produk.
6. Creative Copywriter
Creative copywriter biasanya membuat sebuah project iklan televisi dan radio.
Jadi, tugasnya yaitu membuat tulisan ringkas berupa jingle, slogan, atau naskah menarik. Tulisan tersebut biasanya juga bersifat persuasif dan mempengaruhi psikologis audiens.
Copywriter mencurahkan ide kreatifnya membuat tulisan iklan yang menonjolkan standar, visi, dan tone dari suatu brand.
7. PR Copywriter
Public Relations Copywriting artinya copywriter yang mewakili suatu brand atau perusahaan di mata publik.
Biasanya hasilnya disiarkan melalui pers atau pernyataan perusahaan secara resmi dan formal.
Skill yang Dibutuhkan Copywriter di Era Digital
Pengertian copywriter, tugas, tanggung jawab, dan besaran gajinya memang banyak dicari tahu oleh generasi milenial.
Meski profesi yang satu ini memiliki prospek cukup bagus, namun pastikan untuk terus menggali potensi diri.
Pasalnya, persaingan menjadi copywriter lambat laun memang akan semakin ketat. Oleh karena itu, penting untuk memperdalam beberapa jenis skill di bawah ini.
1. Kemampuan Menulis Tentang Marketing
Pada dasarnya, tugas utama seorang copywriter adalah menulis dengan berbagai macam strategi marketing efektif.
Tujuan utamanya adalah membuat tulisan terbaik agar tingkat penjualan bertambah. Masyarakat pun semakin mengenal produk atau layanan yang dijual.
Oleh karena itu, penting untuk membekali diri dengan kemampuan menulis konten marketing yang baik.
Jika Anda berminat menekuni profesi ini, sebaiknya terus mengasah keterampilan menulis secara rutin.
Tidak sekedar mengetik, copywriter juga perlu membekali diri dengan pengetahuan umum dan tata bahasa yang baik.
Menambah kosa kata yang luas setiap hari adalah ide bagus. Jangan lupa juga untuk mengupdate pengetahuan mengenai penggunaan PUEBI.
Jika selalu mengupgrade kemampuan menulis, hal ini akan membuat Anda lebih terampil membuat konten.
Terlebih penyusunan kata memang harus sesuai dengan strategi copywriting dan brand voice itu sendiri.
2. Berpikir Kreatif
Pada dasarnya, bekerja di bidang digital marketing memang harus bersiap dengan tuntutan kreativitas.
Termasuk bekerja sebagai copywriter, Anda harus menciptakan karya yang menggabungkan ide kreatif dan strategi marketing.
Pada dasarnya copy yang menarik nantinya dapat meyakinkan audiens agar membeli produk atau jasa dari brand tempat Anda bekerja.
Jadi, seorang copywriter memang harus siap dengan ide-ide kreatif untuk dituangkan ke dalam tulisan.
3. Mahir Menggunakan Sosial Media
Berbicara tentang copywriter, hal ini memang tidak bisa dilepaskan dari peran media sosial.
Perusahaan banyak melakukan marketingnya menggunakan platform seperti IG, TikTok, dan Facebook karena dinilai lebih efektif.
Perlu dipahami juga bahwa setiap media sosial memiliki format dan algoritma yang berbeda.
Misalnya Instagram yang berfokus pada postingan gambar, lalu TikTok yang dikenal dengan postingan video pendeknya.
Oleh karena itu, penting untuk seorang copywriter memahami cara kerja media sosial yang digunakan perusahaan terkait.
4. Observer yang Andal
Skill berikutnya yang harus dikuasai jika ingin menjadi copywriter handal adalah kemampuan observasi.
Bagaimana tidak, seorang copywriter tidak sembarangan membuat tulisan tentang produk atau jasa yang ditawarkan.
Tulisan harus dibuat semenarik mungkin dan memiliki nilai jual. Pada akhirnya, hal ini akan bermuara pada target yang ingin dicapai brand atau perusahaan.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda yang berminat menjadi copywriter agar rajin melakukan observasi.
Hasil observasi pun nantinya harus dianalisis agar sesuai dengan brand voice. Tindakan ini akan menciptakan tulisan yang berkelas untuk konten pemasaran.
5. Menempatkan Diri dalam Sudut Pandang Lain
Jika ingin menjadi copywriter yang baik di perusahaan, maka sebaiknya gali kemampuan menyesuaikan diri.
Artinya, Anda perlu menempatkan diri menggunakan sudut pandang orang lain. Mengingat konten yang dibuat tentu tidak hanya dilihat oleh satu kalangan saja.
Sebuah brand pastinya memiliki target audiens tertentu sehingga Anda harus memahami mereka dengan baik.
Cara paling efektif untuk memahaminya tentu dengan “menjadi” target audience produk/jasa yang ditawarkan.
Misalnya jika hendak membuat copywriting dengan target generasi milenial, maka tempatkanlah diri Anda dengan pola pikir mereka.
Hal ini bisa dipahami dengan mencari tahu tren yang sedang hangat di kalangan anak muda tersebut.
6. Dimana Mempelajari Dasar-Dasar Copywriting?
Copywriter tidak hanya sekedar menulis konten lalu menguploadnya di media sosial.
Terdapat dasar-dasar copywriting yang harus dipahami dengan baik sebelum menciptakan konten untuk marketing.
Pada dasarnya, basic ilmu menjadi copywriter tergantung jenis copywriter itu sendiri.
Namun, hal yang pasti adalah Anda harus mempelajari tentang digital marketing dan SEO. Tidak perlu khawatir, informasi mengenai dua hal tersebut bisa dengan mudah didapatkan.
Ilmu mengenai dasar copywriting bahkan bisa didapatkan secara gratis melalui kanal Youtube.
Begitu pula jika ingin mengikuti seminar atau pelatihan profesi penulis digital marketing ini.
Portofolio Copywriter
Sama seperti profesi lainnya, menjadi seorang copywriter juga harus menyiapkan portofolio yang baik.
Portofolio tersebut nantinya ditunjukkan kepada perusahaan atau pihak yang membutuhkan skill copywriting Anda.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun portofolio copywriter yang baik dan benar.
Jika Anda memiliki minat di bidang ini, simak beberapa point penting dalam menyiapkannya.
1. Postingan Blog
Rajin membuat postingan blog bisa menjadi portofolio yang ditunjukkan kepada klien. Terutama untuk blog yang berkaitan dengan marketing atau branding perusahaan.
Jadi, jangan ragu untuk melampirkannya agar pihak yang akan memberi kerja lebih yakin.
2. Contoh Copywriting SEO
Portofolio berupa copywriting SEO penting dilampirkan, terutama jika Anda melamar sebagai copywriter SEO.
Pastikan konten yang dijadikan contoh memang menggunakan acuan SEO yang baik dan benar.
3. Salinan Iklan (Ad Copy)
Membuat copy iklan seringkali menjadi tugas sehari-hari seorang copywriter.
Jika Anda pernah membuatnya untuk sosial media maupun marketplace, maka lampirkan saja sebagai portofolio.
4. Konten Media Sosial
Pernah mengoptimalisasi sebuah akun bisnis Instagram?
Tak jarang di dalamnya terdapat tulisan konten yang dapat dijadikan portofolio.
Anda bisa menjadikannya sebagai bukti kemampuan menulis konten iklan di media sosial.
Baca Juga : 10 Tips Menulis Portofolio, Jobseeker Wajib Tahu!
Bagaimana Jika Tidak Memiliki Portofolio Copywriting?
Perlu dipahami bahwa portofolio yang dimaksud adalah kumpulan konten tertulis yang pernah dibuat sebelumnya.
Pertanyaannya, bagaimana jika belum pernah membuatnya sama sekali?
Padahal, menunjukan hasil tulisan konten kepada pihak pemberi kerja merupakan hal krusial.
Oleh sebab itu, sebaiknya tetap membuatnya sendiri dalam bentuk sampel atau ad copy. Hal ini tentu mudah dilakukan karena tidak selalu harus portofolio besar.
Cobalah untuk membuat konten media sosial berupa tulisan yang menarik dan efektif.
Pastikan tulisan tersebut berhubungan dengan marketing atau bisnis perusahaan. Tidak ada salahnya membuat project mockup sendiri untuk dijadikan portofolio awal.
Apalagi saat ini cukup banyak program magang untuk profesi yang berkaitan dengan digital marketing.
Jadi, tidak perlu khawatir kesempatan akan tertutup bagi yang belum berpengalaman.
Baca Juga: Portofolio Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contohnya
Tips Membuat CV Copywriter yang Tepat
Tidak sedikit yang mengabaikan CV untuk dikirimkan ke perusahaan yang menjadi target.
Padahal, hal ini berpengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan apakah akan memanggil untuk interview atau tidak.
Pada dasarnya, hal ini juga berlaku bagi Anda yang ingin membuat CV copywriter untuk melamar kerja.
Simak beberapa tipsnya di bawah ini agar impian menjadi copywriter yang andal tercapai.
1. Perlihatkan Informasi Penting
Informasi pribadi dalam CV memang penting, namun sebaiknya dimasukkan dalam kadar yang tepat.
Lebih baik tonjolkan prestasi dan pencapaian yang berhubungan dengan dunia tulis menulis, terutama copywriting.
2. Menggunakan Angka, Data, dan Statistik
Jangan biarkan CV copywriting Anda membosankan dengan memasukkan informasi teks terlalu banyak. Gunakan angka, data, dan statistik untuk bagian-bagian yang sekiranya diperlukan.
Hal sepele seperti ini akan membuat CV Anda lebih menarik dan informatif dibanding menggunakan teks seluruhnya.
3. Mencantumkan Proyek yang Dibuat
Punya proyek yang berkaitan dengan konten menulis atau copywriting?
Tentunya, hal ini wajib Anda lampirkan di CV copywriter agar semakin dilirik pihak recruiter.
Proyek tersebut nantinya menjadi salah satu acuan penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki.
Selain itu, jangan lupa sertakan penghargaan dan sertifikasi yang dimiliki ke dalam CV.
Terlebih jika sertifikat tersebut berhubungan dengan dunia copywriting. Hal ini akan jauh lebih meyakinkan pihak yang akan memberikan pekerjaan.
Tips Mempelajari Copywriting yang Benar untuk Pemula
Apa saja yang harus dilakukan jika ingin menjadi copywriter? Pada dasarnya, profesi yang satu ini tidak hanya bertugas membuat tulisan persuasif untuk meyakinkan audiens.
Melainkan juga mewakili branding image sehingga yang berpengaruh signifikan bagi perusahaan.
Tidak perlu khawatir, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini jika ingin mempelajari copywriting.
Jadi, tidak hanya perlu memahami pengertian copywriter dan tugasnya. Simak juga beberapa tips efektif mempelajari skill menulis yang satu ini sebagai berikut.
1. Sering Membaca
Punya minat besar dengan copywriting? Pada dasarnya, membaca buku yang berkaitan dengan hal tersebut akan sangat membantu tindakan Anda berikutnya.
Salah satu buku yang bisa dijadikan rujukan adalah The Adweek Copywriting Handbook oleh J. Sugarman.
Selain itu, perbanyak literasi mengenai skill copywriting dengan membaca media surat kabar, novel, maupun majalah.
Bahkan Anda bisa menemukan contoh copywriting secara langsung di media-media tersebut.
2. Memperhatikan Struktur Iklan
Ada banyak hal sederhana yang bisa dijadikan acuan dalam belajar copywriting.
Salah satunya dengan memperhatikan struktur iklan yang Anda lihat di berbagai platform. Perhatikan bagaimana iklan-iklan tersebut begitu mempengaruhi psikologis audiens.
Anda bisa melakukan analisa kecil-kecilan dengan membandingkan beberapa iklan tersebut.
Pada dasarnya, sebuah iklan tidak dikeluarkan sembarangan, melainkan dikemas dengan apik agar audiens tertarik.
3. Terus Berlatih Menulis
Jangan biarkan jari tangan berdiam saja jika sedang mempelajari copywriting. Cobalah untuk terus mengasah kemampuan tersebut dengan berlatih menulis secara kontinu.
Jika memiliki ide, segera tuangkan dalam secarik kertas maupun file document Anda di laptop.
Pada dasarnya, tindakan ini akan sangat membantu dalam menemukan style tulisan yang pas dan menarik.
Jadi, tidak perlu selalu meniru gaya tulisan orang lain. Dengan rajin berlatih, Anda bisa memproyeksikan ide-ide selanjutnya dengan lebih mudah.
4. Membuat Swipe File
Tips selanjutnya bagi yang ingin mempelajari copywriting adalah dengan membuat swipe file.
Caranya yaitu dengan mengumpulkan copy iklan yang menarik perhatian untuk nantinya dipelajari.
Dalam hal ini, Anda mengambil sudut pandang sebagai audiens dan menilai iklan-iklan yang sudah dikumpulkan.
Misalnya pada kumpulan headline atau deskripsi iklan yang biasanya mudah ditemukan di media sosial.
5. Mempelajari Teknik Menulis Persuasif
Perlu diingat bahwa pengertian copywriter berbeda dengan penulis biasa yang lebih fleksibel menuangkan idenya.
Dalam melakukan copywriting untuk sebuah produk atau layanan harus bersifat persuasif.
Artinya, dalam konten tulisan tersebut akan mendorong audiens melakukan tindakan khusus. Jadi, tidak melewatkannya begitu saja karena mereka akan merasa penasaran.
Misalnya dengan menanyakan hal lain seputar produk atau langsung melakukan transaksi.
Oleh sebab itu, pastikan Anda mampu menuliskan kata-kata yang sifatnya persuasif dan mempengaruhi psikologis pembaca.
Ada beberapa point penting dalam mempelajari kalimat persuasif, misalnya repetisi, perbandingan, konsistensi, story telling, dan lainnya.
6. Jangan Mengabaikan Konsep Dasar Copywriting
Konten copywriting biasanya memang bersifat persuasif, namun Anda juga tidak boleh mengabaikan konsep dasar penulisan copy itu sendiri.
Ada berbagai macam kemampuan dasar yang harus diterapkan dalam copywriting, misalnya menuliskan headline.
Tidak hanya itu, basic dalam copywriting juga dibutuhkan dalam membuat landing page yang menarik perhatian pengunjung situs.
Begitu pula dengan email marketing yang masih banyak digunakan saat ini oleh berbagai macam perusahaan.
Setelah memahami pengertian copywriter, tugas, gaji, dan tips mempelajarinya, mungkin Anda benar-benar tertarik.
Pada dasarnya, profesi yang satu ini memang banyak dibutuhkan karena bisa mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan pembelian.
Tak heran jika banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan untuk bagian penulis yang satu ini.
Anda bisa mempelajarinya dengan mengikuti course atau materi-materi gratis yang ada di internet.