8 Tips Membangun Bisnis untuk Pemula & Prinsipnya

Tips dan Prinsip Dalam Membangun Bisnis Untuk Pemula

Pada dasarnya, setiap orang ingin menjadi sukses dalam apapun bidang pekerjaannya. Namun, sebagian tokoh-tokoh besar dunia mengungkapkan bahwa semuanya berawal dari bisnis. Oleh karena itu, anak-anak muda menjadi terinspirasi untuk belajar membangun bisnis.

Bisnis merupakan usaha yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok dengan menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan.

Usaha ini bisa bermacam-macam, baik manufaktur, teknologi, keuangan, pertanian, konstruksi, pertambangan, dan lain sebagainya.

Semua bisnis berawal dari nol, yang dikelola dengan baik hingga besar dan mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

Untuk mempertahankan kesuksesan, pelaku bisnis harus konsisten dalam menjaga kualitas barang, jasa, maupun pelayanan dari perusahaan.

Pengertian Bisnis

Pengertian Bisnis

Bisnis adalah usaha dalam bidang tertentu yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memproduksi barang/jasa untuk mendapatkan keuntungan.

Pendapatan utama sebuah bisnis berasal dari konsumen. Semakin banyak konsumen, maka keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.

Tujuan Bisnis

Tujuan Bisnis

Dalam membangun bisnis, tentu memiliki tujuan. Nah, tujuan ini menjadi pondasi awal bagi pemilik untuk melahirkan produk atau jasa baru dengan ciri khas tersendiri.

Berikut ini terdapat beberapa tujuan yang dipegang oleh para pelaku bisnis, diantaranya:

  1. Memperoleh keuntungan
  2. Menyediakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
  3. Menciptakan lapangan kerja baru
  4. Memberikan kesejahteraan bagi pemilik bisnis dan masyarakat
  5. Menunjukkan eksistensi perusahaan secara kontinu
  6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
  7. Menunjukkan prestasi perusahaan kepada masyarakat

Fungsi Bisnis

Fungsi Bisnis

Secara umum, bisnis memiliki 4 fungsi utama yaitu fungsi penjualan, penyimpanan dan pemasaran, produksi dan distribusi.

Setiap bisnis bisa memiliki lebih dari satu fungsi sekaligus, misalnya perusahaan besar yang mampu memproduksi dan juga menyediakan jasa distribusi tersendiri.

1. Fungsi penjualan (Possessive Utility)

Bisnis yang menggunakan possessive utility selalu berfokus pada penjualan produk atau jasa milik perusahaan. Setelah itu, pihak konsumen akan membayar sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Produksi (Form Utility)

Form utility artinya bisnis yang menciptakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Misalnya, perusahaan tekstil menghasilkan kain yang nantinya akan digunakan untuk membuat pakaian atau perusahaan teknologi komunikasi yang memproduksi telepon untuk alat komunikasi.

3. Fungsi Distribusi (Place Utility)

Fungsi lain yang digunakan saat membangun bisnis adalah place utility. Bisnis ini menyalurkan barang atau jasa hasil produksi perusahaan menuju ke lokasi konsumen.

Misalnya, bisnis perabot (furniture) yang disalurkan hingga ke pelosok atas permintaan pelanggan.

4. Fungsi Pemasaran dan Penyimpanan (Time Utility)

Time utility adalah bisnis yang telah memproduksi barang namun tidak langsung dipasarkan.

Barang-barang tersebut disimpan dengan pertimbangan waktu terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jual. Misalnya, penjualan jas hujan dan payung lebih menguntungkan saat musim hujan.

Tips-Tips Membangun Bisnis

Tips-Tips Membangun Bisnis

Jika Anda tertarik untuk memulai sebuah bisnis, tentu harus mengetahui tips-tipsnya terlebih dahulu. Dengan demikian, semuanya tertata dengan rapi dan meminimalisir terjadinya kerugian.

Nah, berikut ini terdapat beberapa tips untuk membangun sebuah bisnis untuk pemula.

1. Menentukan ide bisnis sesuai minat

Setiap orang memiliki minat atau passion yang berbeda-beda. Menjalankan pekerjaan sesuai minat tentu akan lebih mudah daripada tidak sesuai.

Hal ini karena pada awal usaha membutuhkan pengorbanan waktu, pikiran, dan tenaga dalam jumlah besar.

Jika Anda memiliki passion dalam bidang tersebut, tentu motivasi untuk sukses akan selalu ada sehingga menciptakan semangat dan tidak mudah menyerah.

Dalam pengembangan bisnis, menambah informasi juga akan lebih mudah karena memiliki pengalaman sesuai minat sebelumnya.

Namun, menentukan ide yang berbeda dengan passion bukan hal yang salah, jika Anda memiliki semangat dan tekad untuk menjalankannya.

Konsisten adalah salah satu kunci dari kesuksesan bisnis apapun. Oleh karena itu, jaga semangat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Contoh ide bisnis adalah fashion. Jika Anda termasuk orang yang stylish dan suka mengikuti tren pakaian, maka bisnis fashion menjadi pilihan yang tepat.

Akan tetapi, memutuskan untuk bisnis makanan, tour and travel, produk daur ulang, atau otomotif juga tidak salah.

2. Menentukan visi, misi, dan tujuan bisnis

Setelah menemukan ide, langkah selanjutnya dalam membangun bisnis adalah menentukan visi, misi, dan tujuan.

Visi, misi, serta tujuan merupakan landasan untuk setiap pengambilan keputusan terkait bisnis. Oleh karena itu, ketiga hal tersebut harus ditentukan sejak awal.

Setiap produk yang dihasilkan dari bisnis, mewakili visi dan misi dari perusahaan. Tanpa semua itu, usaha Anda akan kehilangan arah dan tidak dapat berjalan dengan baik.

Misalnya, bisnis makanan sehat memiliki visi untuk menyajikan makanan yang enak dan sehat untuk tubuh.

3. Membuat rencana bisnis (business plan)

Jika ide dan landasannya sudah ada, maka calon pebisnis harus membuat rencana (business plan) yang baik.

Rencana bisnis merupakan salah satu faktor penting untuk memulai usaha dari nol. Anda bisa membuat target pencapaian tiap bulan maupun tahun dan bagaimana upaya untuk meraihnya.

Business plan dapat digunakan untuk memudahkan proses peminjaman modal. Hal ini menjadi faktor penilai apakah usaha bisa dijalankan atau tidak.

Jika biayanya tergolong cukup besar, cari dan yakinkan investor untuk berkontribusi dalam pembangunan bisnis Anda.

Info Bisnis Lainnya :

4. Melakukan riset pasar

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam membangun bisnis adalah melakukan riset pasar. Riset ini bisa melengkapi business plan sebelumnya, dengan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan bisnis Anda nantinya.

Riset pasar dapat menentukan siapa target bisnis, mempelajari karakteristik calon konsumen, serta memperhatikan jumlah pesaing (competitor).

Cari informasi tentang siapa saja yang membutuhkan dan tertarik untuk membeli produk atau layanan dari bisnis Anda.

Faktor-faktor yang dapat diperhatikan pada konsumen yaitu usia, lokasi, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, hingga status pernikahan.

Selain itu, faktor psikografis seperti gaya hidup dan minat juga dapat digunakan untuk menentukan target pasar.

Cara paling efektif untuk memahami kompetitor adalah dengan menggunakan analisis SWOT.

Pelajari kelebihan bisnis Anda, kekurangan apa yang bisa ditutupi, serta bagian mana yang harus dimaksimalkan. Jangan lupa untuk memperhatikan tantangan apa saja yang akan dihadapi.

Misalnya, memilih untuk berbisnis makanan cepat saji karena tinggal di area kampus dimana sebagian besar mahasiswa membutuhkannya.

Perhatikan pesaing bisnis yang ada disekitar, tunjukkan kelebihan produk, dan pasang harga sesuai dengan kantong mahasiswa.

5. Mempelajari strategi bisnis yang tepat

Strategi memulai usaha sangat diperlukan bagi kamu yang ingin membangun bisnis dari nol.

Strategi ini akan membantu pebisnis untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Manfaatkan hasil riset sebelumnya dan ubah menjadi strategi yang tepat sasaran.

Selain itu, strategi juga berfungsi untuk mempertahankan bisnis saat kondisi pasar mengalami kesulitan karena faktor tertentu (internal maupun eksternal).

Misalnya, berpikiran terbuka, kritis, berani mengambil risiko, tidak malu untuk bertanya, dan pekerja keras.

6. Melakukan evaluasi rutin

Berbisnis berarti siap untuk selalu belajar setiap harinya. Setelah usaha berjalan beberapa waktu, lakukan evaluasi secara rutin, baik setiap bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga per tahun.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang harus dimaksimalkan dari produk atau layanan bisnis.

Cara untuk melihat kekurangan adalah melihat respon konsumen dan kesesuaian target dan realisasi.

Jangan mudah tersinggung atas komentar dari orang lain meskipun terdengar buruk. Sebaliknya, jadikan hal tersebut sebagai pelajaran untuk peningkatan kualitas usaha di masa mendatang.

Saat membangun bisnis dan menjalankannya, melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Namun, bukan berarti sengaja melakukan kesalahan.

Kesalahan berulang akan membuat konsumen menjadi malas untuk menggunakan layanan atau produk dari bisnis Anda.

7. Meningkatkan produk, layanan, dan sumber daya manusia

Hasil dari evaluasi dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kualitas bisnis. Anda bisa melihat produk yang mendapatkan banyak respon positif dan mempertahankan kualitasnya.

Namun, untuk produk dengan kritikan yang cukup, maka kualitasnya harus segera ditingkatkan.

Selain produk, sumber daya manusia sebagai penggerak bisnis juga harus tetap diperhatikan. Kualitas produk harus berbanding lurus dengan SDM.

Misalnya, produk makanan cepat saji dari suatu perusahaan sangat enak, akan tetapi pelayanannya tidak bagus, maka nilai bisnis menjadi buruk.

Sumber daya manusia dalam bisnis mencakup semua orang yang terlibat, baik karyawan, pemangku kepentingan, hingga pemilik.

Semuanya harus berpikiran terbuka untuk meningkatkan pengetahuan pada bidang kerja masing-masing agar tidak tertinggal dan memberikan yang terbaik untuk konsumen.

8. Melakukan pemasaran dengan maksimal

Produk yang tidak dipasarkan, tentu tidak akan dikenali oleh siapapun. Oleh karena itu, melakukan pemasaran sangat penting untuk meningkatkan nilai jual hingga mencapai titik maksimal.

Saat ini, berbagai teknik pemasaran sudah tersedia, baik secara online maupun offline.

Dibandingkan offline, pemasaran online cenderung lebih efektif karena mudah, cepat, jangkauan audiens besar, dan murah.

Anda bisa melakukan branding bisnis melalui sosial media untuk menarik minat pelanggan. Misalnya, membuat konten yang menarik dan kreatif pada beberapa platform.

Hal penting dalam pemasaran online adalah aktif setiap hari untuk mempromosikan produk.

Pastikan juga untuk menggunakan banyak platform untuk menjangkau jenis audiens yang berbeda-beda. Jika memungkinkan, cari orang yang memang ahli dalam branding di sosial media.

Baca Juga: Apa itu Marketing? Salah Satu Kunci Sukses Dalam Bisnis

Prinsip Dalam Berbisnis

Prinsip Dalam Berbisnis

Meskipun semua ide, strategi, dan realisasi sudah bagus, namun untuk mempertahankan bisnis harus berdasarkan prinsip.

Dinamika pasar yang tidak menentu dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan. Oleh karena itu, usahakan untuk senantiasa menerapkan prinsip berikut ini.

1. Kerja keras

Membangun bisnis apapun selalu membutuhkan kerja keras, baik dari segi waktu, tenaga, maupun uang. Tidak ada usaha yang baru dibuka dan langsung sukses.

Semuanya membutuhkan proses dan jalan yang berbeda-beda. Bahkan pebisnis sukses pun mengalaminya.

Bentuk kerja keras yang Anda lakukan sebagian besar pada awal pembangunan usaha.

Misalnya, promosi besar-besaran, evaluasi kualitas produk, menanggapi kritikan pelanggan, dan lain sebagainya. Fokuslah untuk perbaikan usaha, bukan untuk menyalahkan orang lain.

2. Semua butuh waktu

Sama halnya dengan kerja keras, kesuksesan bisnis membutuhkan waktu yang tidak dapat ditentukan.

Meskipun semua strategi telah terlaksana dengan baik, namun tak jarang hasilnya tidak sesuai harapan. Namun, hal itu bukanlah alasan bagi pebisnis untuk menyerah.

Tetap menjalankan usaha sebaik mungkin. Targetkan waktu untuk mencapai tujuan jangka pendek dan panjang, Jika tidak mencapai, maka terdapat kekurangan dari pengelolaan bisnis yang harus ditingkatkan. Jangan lupa untuk meminta saran dari orang-orang yang berpengalaman.

3. Gagal adalah hal yang biasa

Takut gagal tidak akan membawa Anda kemana-mana. Saat membangun bisnis, kegagalan adalah hal yang biasa bahkan cenderung menjadi teman.

Jangan menganggap hal tersebut sebagai penghalang, tetapi gunakan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.

Gagal hari ini tidak akan mencerminkan kegagalan bisnis secara keseluruhan. Jika Anda mau belajar dan kerja keras, maka hasil yang akan didapatkan juga sebanding. Perusahaan-perusahaan besar juga pasti memiliki cerita kegagalannya sendiri.

4. Disiplin

Bersikap disiplin merupakan hal dasar yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Misalnya, jam masuk kantor adalah pukul 08.00, jadi Anda harus bangun dan berangkat sebelum jam tersebut dengan mempertimbangkan estimasi perjalanan.

Hindari membuat alasan pembenaran atas keterlambatan, kecuali untuk hal-hal diluar kendali manusia.

Disiplin akan membuat seseorang menjadi lebih teratur dan meningkatkan kualitas diri. Jika semua SDM dalam bisnis bersikap disiplin, maka segala kegiatan operasional perusahaan berjalan baik.

5. Fokus pada satu usaha/bisnis

Ide bisnis yang ditentukan pada sejak awal biasanya tidak hanya satu saja, namun terdapat beberapa ide.

Nah, seiring berjalannya satu bisnis, seseorang cenderung untuk tertarik menjalankan usaha lain untuk memperluas dan meningkatkan jumlah penghasilan.

Sayangnya, hal ini bisa mendatangkan risiko buruk, yaitu kurangnya fokus pada kedua bisnis.

Bisnis pertama yang awalnya berjalan lancar 100% bisa turun menjadi 80% atau bahkan lebih kecil dari nilai tersebut. Akibatnya, bisnis tersebut menjadi terganggu dan pendapatannya bisa menurun.

Oleh karena itu, Anda harus berpikir dengan matang-matang sebelum memutuskan untuk membangun bisnis kedua jika yang pertama tidak sepenuhnya stabil.

Lebih baik terus melakukan inovasi pada satu bisnis untuk mendapatkan income yang jauh lebih tinggi.

6. Berbisnis dengan jujur

Salah satu etika dalam berbisnis adalah jujur. Semua klaim pada produk atau layanan harus sesuai dengan realita yang sebenarnya.

Hindari sikap yang melebih-lebihkan demi menarik minat konsumen. Jika mereka mencoba dan tidak puas, maka konsumen tersebut tidak akan membeli kembali.

Bahkan, berpotensi untuk mencegah konsumen lain untuk datang jika mereka menyampaikan penilaian kepada orang lain.

Misalnya, klaim terhadap produk pelangsing adalah mampu menurunkan berat badan minimal 5 kg/bulan dan terbuat dari herbal sehingga tidak memiliki efek samping.

Nah, jika ada yang mencoba dan terbukti, maka konsumen tersebut bisa membeli produk pelangsing pada bulan berikutnya.

Akan tetapi, apabila pada percobaan pertama gagal, tentu saja konsumen merasa tidak puas dan menolak untuk membeli produk yang sama kembali.

7. Cerdas memanfaatkan peluang

Di era yang serba digital seperti saat ini, semua industri harus bisa beradaptasi. Bisnis yang awalnya hanya memiliki target konsumen pada satu kota, kini bisa menambah hingga seluruh Indonesia dengan cara mengirim produk hingga ke alamat mereka.

Memanfaatkan peluang seperti digital platform cenderung lebih efektif jika pebisnis memahami teknik penggunaannya.

Setelah berhasil memasarkan, pelayanan dalam perusahaan juga harus bergerak dengan cepat, mengikuti arus kebutuhan konsumen, termasuk pada hari-hari diskon.

Selain itu, peluang juga bisa diciptakan melalui kerja sama dengan beberapa pihak. Misalnya, suatu perusahaan menghasilkan produk minuman sehat.

Saat ada pameran besar, Anda bisa menjalin kerja sama untuk memasang booth pada acara tersebut untuk ikut menjual.

Membangun sebuah bisnis tidak akan mendatangkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Anda harus memulai dari mencari ide, menentukan visi, misi, dan tujuan, membuat strategi, melakukan riset, evaluasi secara rutin, meningkatkan kualitas, serta pemasaran yang maksimal.

Dalam menjalankannya, harus disertai dengan sikap jujur, kerja keras, disiplin, tidak takut gagal, pandai melihat peluang, fokus pada satu bisnis, dan sabar akan waktu.

Jadi, membangun bisnis membutuhkan pengorbanan banyak hal hingga akhirnya mencapai tujuan.

Baca Juga: Apa Itu Influencer dalam Bisnis dan Tips Memilihnya

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.