Pernahkah Anda mendengar metode bootstrapping di dalam dunia wirausaha? Jika belum, Anda dapat mengetahuinya dengan menyimak pembahasan kami mengenai pengertian bootstrapping.
Metode yang dikenal dengan bisnis modal dengkul ini cukup banyak digunakan oleh pengusaha.
Setelah kenal lebih dalam dengan metode bisnis ini, Anda akan mampu berwirausaha dengan baik tanpa bantuan dari modal investor. Lalu, apa sumber utama pendanaan metode bootstrapping?
Untuk mengetahuinya, simak selengkapnya mengenai pengertian bootstrapping dan informasi penting lainnya sebagai berikut.
Pengertian Bootstrapping
Jika dikaitkan dengan bisnis, definisi bootstrapping adalah sebuah strategi dalam pengembangan bisnis di mana hanya kekuatan internal yang digunakan oleh pemilik usaha dalam menjalankan usaha.
Maksudnya adalah modal yang digunakan di dalam metode ini hanya berasal dari biaya pribadi yang dimiliki oleh pemilik usaha.
Selain berasal dari biaya pribadi, owner juga bisa berbisnis menggunakan ponsel pribadi, rumah pribadi sebagai kantor, atau transportasi pribadi sebagai transportasi bisnis.
Intinya, metode ini hanya memaksimalkan penggunaan dari sumber daya yang ada saja. Berdasarkan definisi umum tersebut, metode ini berlawanan dengan ide mendatangkan investor untuk memperoleh modal.
Di dalam bootstrapping, yang Anda lakukan adalah mengembangkan apa pun yang Anda miliki saat ini untuk mengembangkan bisnis yang tengah dijalani.
Baca Juga : Pengertian Reorder Point, Fungsi, dan Contoh Studi Kasusnya
Kelebihan Bootstrapping
Mengapa orang memilih bootstrapping? Ada beberapa kelebihan yang membuat kebanyakan orang lebih memilih metode ini dari pada mencari investor, meliputi:
1. Memanfaatkan Ide-Ide Kreatif
Berhubung Anda akan memiliki aset seadanya, maka Anda akan terpaksa untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bisnis yang akan dihadapi.
Anda mau tidak mau harus secara rajin mengeluarkan berbagai macam ide untuk bisa mengembangkan usaha dengan cepat.
Apabila Anda merupakan seseorang yang penuh akan ide, bisa jadi metode bootstrapping merupakan metode yang cocok untuk Anda gunakan.
2. Owner Memiliki Kontrol Penuh
Pengertian bootstrapping menjelaskan bahwa modal yang digunakan di dalam metode ini hanya berasal dari aset pribadi pemilik usaha.
Jika semua modal berasal dari aset pribadi pemilik usaha, maka pemilik usaha memiliki kontrol penuh atas usaha yang dijalankan.
Hal ini memungkinkan Anda untuk lebih mudah dalam menerapkan ide-ide, karena tidak perlu berkomunikasi lebih dulu dengan investor. Keuntungan bersih juga akan jadi sepenuhnya milik Anda, karena tidak perlu berbagi dengan investor..
3. Sedikit Pengeluaran
Akibat dari terbatasnya aset yang dimiliki, pemilik usaha harus memaksimalkan manfaat dari seluruh aset tersebut. Termasuk salah satunya adalah modal uang, yang mana uang yang dimiliki harus digunakan seefektif mungkin.
Dari sini Anda akan belajar meminimalisir pengeluaran dengan bernegosiasi mengenai harga dengan supplier, membeli barang bekas dari pada barang baru, tidak melakukan pembelian yang berlebihan, dan lain sebagainya.
4. Bisnis yang Fleksibel
Seperti yang dijelaskan di dalam kelebihan owner memiliki kontrol penuh, owner bisa dengan sesuka hati menerapkan ide baru di dalam bisnis yang menggunakan metode bootstrapping.
Hal tersebut juga berlaku jika ditengah jalan owner ingin mengubah visi dari bisnis yang dijalankan.
Owner bisa langsung mengubah visi apabila dianggap tidak relevan ketika dijalankan.
Kegiatan ini bisa langsung dilakukan tanpa perlu mengomunikasikannya dengan berbagai orang yang memiliki kepentingan seperti yang dilakukan di bisnis venture capitalist.
Salah satu metode bisnis ini memungkinkan Anda sebagai owner untuk memiliki sebuah bisnis yang fleksibel dalam pengelolaannya.
Baca Juga: Expenses Adalah: Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya!
Kekurangan Bootstrapping
Jika Anda mencerna dengan baik pengertian bootstrapping yang sebelumnya sudah dijabarkan, Anda pasti sudah menemukan beberapa kekurangan bisnis modal dengkul ini sebagai berikut:
1. Modal Terbatas
Kekurangan utama dari metode bisnis ini adalah minimnya aset yang digunakan sebagai modal usaha. Modal yang didapatkan dari aset perorangan tentu saja akan sangat berbeda dari modal yang didapatkan dengan menggalang dana investasi.
Terbatasnya modal tentu saja akan mempengaruhi perjalanan bisnis secara keseluruhan. Pemilik usaha tidak bisa dengan bebas membelanjakan modal uang yang dimiliki.
Anda sebagai pemilik usaha harus berhemat atau menggunakan setiap modal seefisien mungkin untuk keperluan usaha.
2. Perkembangan Usaha yang Lambat
Sesuai dengan pengertian bootstrapping, metode ini tidak menggunakan investor. Hal tersebut mengakibatkan owner tidak memiliki stakeholder yang mengingatkan pemilik usaha ketika bisnisnya tidak mengalami kenaikan keuntungan.
Metode ini seringkali membuat pemilik usaha berada di zona nyaman ketika sudah mendapatkan keuntungan yang cukup.
Apabila Anda sebagai pemilik usaha terjebak pada zona nyaman, maka Anda akan malas untuk melakukan evaluasi dan mengembangkan ide-ide bisnis baru.
Hal tersebut bisa membuat laju perkembangan bisnis menjadi menurun. Itulah kenapa metode bisnis ini seringkali memiliki laju perkembangan usaha yang cukup lambat.
Namun, permasalahan tersebut tentunya bisa diatasi ketika pemilik usaha memiliki motivasi yang cukup baik dan selalu haus untuk berkembang.
3. Owner Menanggung Resiko Sendiri
Masalah merupakan konsumsi sehari-hari di kegiatan usaha apa pun. Berwirausaha dengan menggunakan metode bootstrapping juga tidak akan luput dari datangnya masalah.
Umumnya, di sebuah usaha yang menggunakan investasi dari investor, resiko akan ditanggung bersama dengan para stakeholder.
Sayangnya, jika Anda menggunakan metode bootstrapping, Anda akan menanggung resiko dari semua masalah sendiri.
Hal ini dikarenakan Andalah orang yang memiliki kontrol penuh atas usaha yang tengah digeluti. Meskipun memiliki kontrol penuh memiliki banyak keuntungan, namun ada juga kekurangan tersebut di baliknya.
4. Mitra Terbatas
Ketika Anda memilih untuk berwirausaha dengan memanfaatkan metode bootstrapping, maka Anda harus membangun relasi sendiri. Untuk memiliki relasi yang cukup kuat, Anda akan membutuhkan waktu yang singkat ketika Anda cukup beruntung.
Sayangnya, kebanyakan pengguna metode ini akan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk memiliki mitra yang banyak dan kuat.
7 Metode Bootstrapping
Untuk meminimalisir jumlah utang dari dari pemodal atau bank, ada 7 metode bootstrapping yang dapat dicoba, antara lain:
- Modal dari pemilik, yaitu dengan menggunakan pendapatan pribadi dan tabungan.
- Hutang pribadi, yaitu memanfaatkan hutang dari kartu kredit pribadi.
- Sweat equity, yaitu kontribusi dalam bentuk usaha suatu pihak kepada perusahaan.
- Biaya operasional, yaitu dengan mempertahankan biaya serendah mungkin.
- Minimalisasi inventaris, yaitu dengan melakukan perputaran inventaris yang cepat.
- Keuangan subsidi, yaitu dengan memanfaatkan pembayaran tunai dari pemerintah atau pengurangan pajak.
- Penjualan, yaitu memperoleh uang tunai dari penjualan.
Tahapan Bootstrapping
Untuk memiliki sebuah bisnis yang sukses dengan menggunakan metode yang sama dengan pengertian bootstrapping di atas, Anda tidak bisa langsung saja berbisnis dengan bermodal dengkul saja.
Ada langkah-langkah bootstrapping yang perlu untuk Anda ikuti, sebagai berikut:
Tahap ke-1: Produk Pertama
Meluncurkan produk pertama merupakan sebuah langkah yang amatlah sulit. Anda perlu untuk memvalidasi ide, menguji kecocokan antara produk dengan pasar, membuat rencana pemasaran, dan benar-benar membangun produk.
Bahkan, sering kali langkah-langkah di atas hanya dilaksanakan sebagiannya saja. Bagaimana caranya supaya Anda terhindar dari kegagalan dalam membuat produk pertama?
Jebakan terbesar dari pengembangan produk pertama yaitu mencoba membuat produk yang terlalu rumit.
Sangat disarankan untuk menciptakan sebuah produk pertama yang sederhana. Produk tersebut dilengkapi dengan rencana marketing yang sederhana pula, di mana hanya membutuhkan satu jalur pemasaran
Dengan satu jalur pemasaran tersebut, fokuskan untuk memperoleh sebuah cara untuk menghasilkan pelanggan. Lakukan hal tersebut dari pada mencoba untuk menguasai banyak jalur pemasaran yang berbeda sekaligus.
Dengan berfokus pada satu jalur pemasaran, Anda akan terbantu untuk mulai menghasilkan pendapatan dan membuat Anda mampu mengembangkan keterampilan baru satu per satu ketika Anda membutuhkannya.
Tahap ke-2: Miliki Pendapatan Full-Time
Pada tahap ini, Anda akan menggunakan metode yang bekerja pada tahap pertama. Anda harus mengulanginya sampai Anda memiliki usaha yang dapat memberikan pendapatan yang baik.
Untuk mencapai tahap ini, Anda mungkin akan mengembangkan satu produk atau menyatukan beberapa produk.
Intinya, setelah meluncurkan produk pertama yang sukses dan menghasilkan beberapa uang, Anda perlu untuk memahami prospek dari bisnis yang saat ini dijalani.
Anda perlu mengetahui apakah saat ini Anda dapat mengembangkan bisnis ini ke tingkat di mana Anda bisa memperoleh penghasilan pekerjaan full-time, atau apakah perlu mengulangi proses dan meluncurkan produk lain untuk mencapai kondisi tersebut.
Salah satu kesalahan yang dilakukan oleh para pemilik usaha dengan metode bootstrapping adalah mengabaikan apa saja yang sudah dianggap berhasil.
Mereka meninggalkan produk atau strategi yang sudah dianggap berhasil untuk mencoba menghadapi tantangan yang lebih besar.
Para pemilik usaha melakukannya sebelum memiliki bisnis yang mampu untuk menghidupi keperluan sehari-hari.
Sebelum melakukannya, buat pendapatan Anda stabil terlebih dahulu dengan menggunakan produk dan strategi yang dianggap berhasil.
Baca Juga: Apa Itu Pendapatan?
Tahap ke-3: Pendapatan Berulang
Sekarang, setelah Anda menghasilkan pendapatan yang cukup dan memiliki pola pikir seorang pemenang, saatnya untuk naik level dan mengambil tantangan yang lebih besar.
Saatnya untuk melakukan peningkatan besar-besaran yang dapat menghasilkan pendapatan berulang.
Inilah waktunya di mana Anda bisa memulai untuk melakukan ekspansi dengan memperbesar atau menambah toko, menambah jumlah karyawan, melakukan kredit, menambah peralatan, dan/atau kegiatan ekspansi lainnya.
Pemilik usaha dengan metode bootstrapping melakukan ekspansi dengan tujuan untuk melipatgandakan pendapatan.
Sesuai dengan pengertian bootstrapping yang sudah dibahas, jangan sampai melakukan peningkatan dengan tambahan modal dari perorangan atau perusahaan lain.
Strategi Dalam Melakukan Bootstrapping
Ada beberapa strategi bootstrapping yang dikategorikan di dalam tiga kategori, yaitu ide bisnis, finansial dan marketing.
1. Ide Bisnis
Metode ini menggunakan pendanaan yang minim sesuai dengan apa yang dijelaskan di pengertian bootstrapping. Hal tersebut memaksa Anda untuk tidak mengandalkan kekuatan aset, namun mengandalkan ide.
Ketika Anda menggunakan metode bisnis ini, gunakan strategi berikut dalam membangun ide bisnis:
- Menulis ide bisnis yang memanfaatkan aset pribadi semaksimal mungkin dan menggunakan aset dari luar semurah mungkin.
- Memiliki mitra bisnis yang kuat. Jika tidak memiliki, Anda harus rajin membangun relasi untuk memiliki supply barang yang murah dan banyak opsi supplier.
- Memiliki satu atau dua mentor yang bisa memberikan Anda nasihat dalam berbisnis dan/atau dalam jenis bisnis yang Anda jalani.
Baca Juga : Ide Bisnis Modal Kecil Cocok Dicoba Pemula
2. Finansial
Berdasarkan pengertian bootstrapping di atas, diketahui bahwa metode ini menggunakan pendanaan yang terbatas.
Jika menggunakan metode ini, Anda perlu menjaga biaya supaya tetap rendah, menghindari melakukan pembayaran yang terlalu banyak untuk pengeluaran apa pun, dan menghindari pembayaran dengan jadwal yang lebih cepat dari yang diperlukan.
Untuk melakukan ketiga hal tersebut, ada beberapa strategi bootstrapping yang bisa digunakan, yaitu:
- Menghindari melakukan penyewaan bangunan sebagai tempat kerja. Hindari sampai Anda benar-benar membutuhkannya, seperti saat mulai mempekerjakan karyawan.
- Jika menyewa bangunan sebagai tempat kerja, gunakan ruang kerja bersama berbiaya rendah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pembayaran sewa tempat kerja tetap rendah.
- Jangan melakukan pembelian secara royal pada alat atau peralatan kantor yang mahal. Disarankan untuk membeli barang bekas atau melakukan sewa untuk menghemat uang.
- Barter dengan perusahaan lain untuk mendapatkan kebutuhan bisnis, seperti produk atau layanan.
- Jika supplier menawarkan diskon ketika melakukan pembayaran lebih awal, maka bayar lebih awal.
- Melakukan negosiasi dengan supplier untuk memperoleh waktu pembayaran lebih panjang. Anda bisa mencoba untuk bernegosiasi membuat waktu pembayaran yang awalnya 30 hari menjadi 40 hari, atau lebih.
- Anjak piutang atau pembiayaan piutang adalah sesuatu yang mahal. Sehingga, jangan gunakan anjak piutang kecuali Anda perlu.
Baca Juga : Pengertian Finansial
3. Marketing
Bootstrapping lebih umum digunakan di strategi pemasaran, di mana kreativitas dapat mengalahkan pengeluaran uang yang besar. Beberapa teknik marketing yang efektif dan berbiaya rendah, antara lain:
- Menawarkan sampel produk atau layanan secara gratis kepada prospek dan pelanggan, seperti tester produk makanan.
- Menyiapkan program hadiah untuk memberi insentif kepada pelanggan agar lebih sering berbelanja di bisnis yang Anda jalani.
- Keranjang belanja terbukti mendorong pembeli untuk membelanjakan uang lebih banyak. Gunakan fitur keranjang belanja di bisnis yang Anda jalani untuk diisi dengan pembelian pelanggan.
- Mengadakan acara khusus di toko Anda untuk memberi prospek dan pelanggan alasan untuk datang dan berbelanja. Contohnya mendatangkan acara bincang-bincang dengan petani teh di kedai teh yang Anda miliki.
- Buat daftar kontak WA atau e-mail pelanggan yang dapat Anda hubungi.
- Meminta testimoni pelanggan yang senang dengan produk untuk digunakan dalam materi pemasaran di masa yang akan datang.
- Membuat blog untuk berbagi berita usaha yang Anda jalani.
- Memberikan komentar yang menarik di blog bisnis lain.
- Memanfaatkan media sosial di platform yang digunakan pelanggan.
- Pergi ke pameran sebagai peserta (bukan peserta pameran) untuk mencari mitra tanpa membayar stan yang mahal.
- Bermitra dengan influencer untuk meningkatkan penjualan di media sosial.
Baca Juga : Strategi Marketing Customer Retention untuk Meningkatkan Keuntungan
Contoh Perusahaan Bootstrapping
Andi ingin membuat sebuah usaha sepatu yang dijual di sebuah platform online. Jika mengacu pada pengertian bootstrapping di atas, Andi membuat beberapa produk sepatu riset dengan menggunakan modal uang dan peralatan miliknya sendiri.
Setelah melakukan riset, ditemukan bahwa masyarakat menyukai salah satu produk buatan Andi, yaitu sepatu sneakers.
Andi kemudian mendesain beberapa produk sepatu sneakers lainnya dan menerima pesanan sepatu dengan metode pemesanan pre order.
Ketika merasa bisnisnya dapat menghasilkan keuntungan dengan baik, Andi memutuskan mengambil kredit untuk melakukan ekspansi bisnis.
Cerita bisnis sepatu milik Andi di atas merupakan contoh sederhana dari sebuah bisnis yang sesuai dengan pengertian bootstrapping.
Jika Anda mencari contoh perusahaan nyata yang menggunakan metode ini, maka jawabannya adalah GoPro. Perusahaan ini menggunakan modal dari aset pribadi pemiliknya, yang bernama Nick Woodman.
Dengan ini Anda sudah mengerti pengertian bootstrapping, kelebihan dan kekurangannya, beberapa metodenya, dan informasi penting lainnya mengenai metode ini. Apakah Anda merasa cocok dengan metode bisnis yang satu ini?
Jika Anda merasa cocok dengan metode bootstrapping, gunakan metode ini untuk menciptakan sebuah bisnis yang minim modal dari investor dan bank.