Manusia hidup berdamping-dampingan dengan saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Secara tidak langsung, dengan memenuhi kebutuhan masing-masing, manusia akan membantu yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.
Karenanya manusia saling berkaitan erat antara satu sama lain untuk menjalani hidup yang harmonis dan seimbang.
Dalam memenuhi kebutuhan, manusia memiliki kegiatannya masing-masing tergantung dengan kebutuhannya. Diantara mereka ada yang pekerja, penjual, pelajar, ibu rumah tangga dan lain sebagainya.
Aktivitas tersebut akan dilakukan secara berkelanjutan di setiap harinya. Dengan segala keperluan dan kebutuhannya, orang-orang akan beraktivitas diawali di pagi harinya.
Di kota-kota besar khususnya, kita menyaksikan semua sektor berkumpul di tempat-tempat yang berdekatan. Perusahaan-perusahaan besar saling bersaing satu sama lain demi menaikkan kualitas branding dari perusahaannya masing.
Semua berusaha menyediakan yang terbaik untuk customer atau pembeli yang datang padanya. Dalam dunia perekonomian, antara penjual dan pembeli memiliki kebutuhannya masing-masing.
Si penjual yang memiliki keinginan untuk mendapat keuntungan, sedangkan pembeli menginginkan kepuasan atau memenuhi kebutuhan tertentu dari produk atau jasa yang digunakannya.
Ekonomi adalah suatu hal yang sangat penting. Dengannya kita dapat saling memenuhi berbagai macam kebutuhan seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Ekonomi masuk dari sisi terluar hingga sisi terkecil dari kebutuhan manusia sekalipun. Seperti memberi peran untuk perhitungan pengeluaran ongkos jajan di setiap harinya, atau hal besar seperti merencanakan keputusan suatu perusahaan besar.
Maka langkah kecil sekalipun akan berdampak pada pola pikir pribadi khususnya, juga perilaku sosial dalam bertransaksi umumnya. Dengan mempelajari kajian dan analisis daripada ekonomi, kita akan dapat lebih memahami tentang dunia perbisnisan dan perusahaan.
Dengan memahami rancangan tepat untuk perencanaan bisnis, usahayang kita rintis pun akan berjalan dan berkembang ke arahyang sesuaidengan terus memberikan dampak positif kepada sekitar.
Pengertian Ekonomi Mikro
Mikro artinya kecil, dengan demikian ekonomi mikro boleh diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”.
Menerangkan arti kata ekonomi mikro dengan cara mengartikan masing-masing katasecara harfiah tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dan konsep ekonomi mikro.
Berdasarkan pola dan ruang lingkup analisisnya, ekonomi mikro adalah suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Ekonomi mikro sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku produsen dan konsumen juga penentuan kuantitas faktor input, serta barang atau jasa apa saja yang kemudian akan diperjual-belikan dengan mengacu kepada harga pasar.
Beberapa aspek analisis dalam ekonomi mikro sendiri diantaranya: Model- model pasar, Industri, Analisis manfaat, Teori permintaan, Analisis biaya dan penawaran, Elastisitas, Teori produksi hingga Teori harga. Selain itu ekonomi mikro juga berperan dalam membuat kebijakan perusahaan mengenai pengelolaan sumber daya seperti pengelolaan harga.
Adanya kebijakan dalam perusahaan juga dapat menjadikan perusahaan lebih strategis dan inovatif. Ekonomi mikro sangat berperan dalam memprediksi hingga merancang strategi suatu perusahaan kedepannya.
Ekonomi mikro akan mempermudah suatu perusahaan dalam memahami Perilaku, kemauan dan kebutuhan konsumen.
Pengertian Ekonomi Mikro Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa definisi ekonomi mikro menurut para ahli:
- Mary A Marchant dan William M Snell: Pengertian Ekonomi mikro adalah kajian terkait individu, rumah tangga, dan perusahaan pengambil keputusan dalam proses ekonomi.
- David A. Moss: Ekonomi mikro sebagai Langkah penganalisisan sebuah keputusan yang dibuat oleh individu atau kelompok mulai dari faktor- faktornya hingga ke pertimbangan akan biaya dan manfaatnya.
- Adam Smith: Melihat adanya berbagai pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan yang dipilih oleh pelaku ekonomi.
- G. Mankiw: Dalam bukunya ia menulis, pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas tentang peran individu-individu pelaku ekonomi, bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, serta bagaimana mereka berinteraksi di dalam pasar tertentu.
- Sadono Sukirno: Dalam buku Ekonomi Mikro Teori Pengantar, Sadono Sukirno menyatakan bahwa pengertian ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan. Mikro ekonomi sendiri berfungsi menganalisis bagaimana segala keputusan dan juga perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan juga permintaan atas barang dan jasa yang akan menentukan harga, menentukan penawaran serta juga permintaan barang dan jasa selanjutnya.
- David Ricardo: Menurut David Ricardo pengertian ekonomi mikro ini ialah suatu kondisi yang mana para pelaku ekonomi sudah mempunyai informasi mengenai seluk beluk sebuah pasar. Dengan begitu ekonomi makro tersebut merupakan faktor penentu dari pasa ekonomi global.
- Marshal dan Piqou: Menurut Marshal dan Piqou, pengertian ekonomi mikro ini ialah tingkat mobilitas yang tinggi didalam pasar sehingga membuat para pelaku ekonomi tersebut dapat langsung beradaptasi atau juga menyesuaikan perubahan-perubahan yang ada di pasar.
Ruang Lingkup
Dalam cakupan ruang lingkup kajian dan analisis, ekonomi mikro membahas hal-hal mengenai produsen dan konsumen, baik perilakunya maupun interaksinya.
Ekonomi mikro ini terjadi ketika produsen dan konsumen melakukan aktivitas ekonomi yang rasional.
Dalam kajian ekonomi, produsen dan konsumen ini ialah individu-individu di setiap rumah tangga, instansi, organisasi, masyarakat, perusahaan dan lain-lain. Di antara ruang lingkup dari analisis ekonomi mikro adalah:
1. Interaksi di Pasar Barang
Permintaan dan penawaran akan terjadi di pasar antara produsen dan konsumen. Pasar ini juga tempat terjadinya kegiatan transaksi jual beli antara produsen dan konsumen.
2. Perilaku Penjual dan Pembeli Idealnya
Antara keduanya haruslah memiliki sifat yang rasional dalam sifat rasional dari sang penjual ialah menginginkan pendapatan atau keuntungan maksimal, sedangkan pembeli menginginkan kepuasan daripada produk yang ia beli secara kualitas juga harganya.
Perilaku si penjual dan pembeli ini dapat dianalisis dengan memperhatikan aktivitas ekonomi antara keduanya yang terjadi secara rasional dan terbuka.
3. Interaksi Pasar Faktor Produksi
Jika memandang dari pihak produsen, produk atau barang yang telah memenuhi kebutuhan manusia juga membutuhkan faktor produksi, yaitu dengan membelinya.
Sedangkan dari sisi konsumen, ia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, dengan membeli suatu produk.
4. Pasar Input
Pasar input ini berfokus pada analisis suplier atau pemasok bahan-bahan dasar untuk pembuatan suatu produk dengan biaya seminimal mungkin namun dapat menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi.
5. Industri
Menganalisa dan mempelajari bagaimana siklus perputaran terbuatnya suatu produk atau jasa.
Tak hanya itu, di dalamnya juga terdapar bahasan terkait produk, produsen, konsumen juga kegiatan distribusi.
Semua analisis menggunakan kemungkinan rasional dalam pengambilan suatu keputusan.
6. Teori Nilai Guna
Teori ini mengkaji tentang suatu barang yang berguna dan memuaskan para komsumen yang membeli produk atau menggunakan jasa tertentu.
7. Teori Struktur Pasar
Di dalamnya terdapat kajian dan analisis terkait pengelompokan jenis-jenis pasar berdasarkan jumlah perusahaan, karakteristik (jenis) produk, dan lainnya.
Struktur pasar dapat disebut bersifat kompetitif dengan memiliki kemampuan dan kekuatan untuk memengaruhi angka barang yang beredar atau harga produk yang terdapat di suatu pasar.
Sebaliknya, struktur pasar dapat disebut non-kompetitif dengan lemahnya kemampuan dan kekuatan untuk memengaruhi harga dan jumlah barang di suatu pasar.
Masih banyak ruang lingkup yang dikaji dan dianalisis oleh ekonomi mikro. Karenanya, bisa dikatakan bahwa cakupan ruang lingkup ekonomi mikro ini cukup luas.
Di antara cakupan ruang lingkup ekonomi mikro selain yang di atas ialah elastitas permintaan dan elastitas penawaran, juga teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, laba, pasar monompoli, pasar oligopoli, pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik, kegagalan pasar, dan lain sebagainya.
Kegagalan Pasar
Dalam pembahasan ekonomi mikro, kegagalan pasar ini tidak berarti sebagai pasar yang mati atau tidak berfungsi lagi. Kegagalan pasar dalam kajian ekonomi mikro adalah situasi di mana suatu pasar efisien mengatur produksi juga alokasi barang/jasa pada konsumen.
Situasi ini juga biasa disebut ketika inefisiensi sudah bersifat dramatis, atau jika diasumsikan bahwa suatu pihak non-pasar akan menyediakan dan memberikan hasil yang diinginkan oleh para konsumen.
Adanya pasar memiliki fungsi dan peran yang sangat penting. Jika melihat dari sudut pandang konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan bagi produsen, pasar adalah suatu tempat yang memudahkan proses penjualan dan penyaluran barang yang telah diproduksi.
Umumnya, terdapat tiga fungsi utama adanya pasar, yang pertama sebagai sarana distribusi, kedua untuk pembentukan harga, dan terakhir sebagai ladang pemasaran.
Kegagalan pasar ini dapat disaksikan ketika tidak kondisi Pareto tidak mencapai optimal. Hal ini berarti konsumen sudah tidak lagi menyamakan tarif marginal substitusi, dan produsen menawarkan produk yang dijualnya dengan memberikannya harga yang lebih tinggi daripada tarif dan biaya marjinal produksi.
Baca Juga : Pengertian Biaya
Faktanya, kita bisa melihat kegagalan pasar ini terjadi dan berkembang luas di banyak negara berkembang. Produksi atau barang ekonomi dan faktor pasar yang terdapat dalam situasi disekuilibrium mengakibatkan inefisiensi dalam hal alokasi sumber daya.
Pasar barang mengalami surplus dan kekurangan, di sisi lain faktor pasar menunjukkan angka pengangguran yang banyak dan kelangkaan dalam modal. Pada umumnya, kasusnya ialah harga dan tarif pasar tidak mencerminkan biaya produksi marjinal.
Dari sini kita melihat kegagalan pasar adalah suatu hal yang berarti bertabrakannya antara penawaran harga penjual dan komsumen yang tidak bisa menyamakan tarif marginal substitusi.
Penyebab Kegagalan Pasar
Penyebab dari kegagalan pasar ini di antara lain ialah:
1. Tidak Sempurnanya Persaingan
Tidak sempurnanya persaingan adalah salah satu faktor terjadinya kegagalan pasar. Di bawah suatu pasar ini perusahaan menghadapi anjloknya kemiringan kurva permintaan untuk produknya.
Pendapatan marjinal menyimpang dari pendapatan rata-rata, juga harga yang tidak lagi sama dengan biaya marjinal.
Perusahaan monopoli menentukan harga tinggi yang melebihi daripada biaya marjinal, untuk menggaruk keuntungan sebanyak-banyaknya.
Hal ini memberi dampak pada output yang kemudian jauh lebih rendah daripada yang diproduksikan oleh perusahaan yang bersaing sempurna dan beroperasi di bawah kondisi biaya yang sama.
Juga, konsumen tidak ternaungi dari suatu kedaulatan dalam hal alokasi sumber daya di bawah monopoli.
Pengoperasian dari perusahaan monopoli ini dianggap tidak efisien, karena bisa memberi dampak alokasi daripada sumber daya yang kurang efektif dan optimal.
Monopoli alami juga perusahaan lainnya yang terdampak penurunan biaya rata-rata atas berbagai macam output adalah faktor dan sumber terjadinya kegagalan pasar.
Perbaikan output monopoli alamiah ini tidak diatur dengan harga yang lebih besar daripada biaya marjinal. Tingkat output tidak berada dalam Pareto yang optimal.
Apabila suatu perusahaan mencoba untuk memberi harga produknya di biaya marjinal, kerugian yang terjadi haruslah dibiayai oleh pajak atau pula diskriminasi harga.
2. Eksternalitas
Kegagalan pasar salah satunya dapat diidentifikasi dari konsumsi barang yang terlalu banyak sehingga menyebabkan eksternalitas yang negatif, sebaliknya jika terlalu sedikit konsumsi barang akan menghasilkan eksternalitas positif.
Eksternalitas ini dapat terjadi jika terdapat aktivitas seorang pelaku ekonomi yang mempengaruhi utilitas atau produksi lain tanpa harga.
Efek eksternal yang bermanfaat biasa dikenal sebagai eksternalitas positif, di mana konsumsi barang yang terlalu sedikit.
Eksternailtas negatif atau bisa disebut disekonomis eksternal adalah biaya yang bisa ditanggung oleh penjual maupun pembeli.
Produk atau barang kepemilikian publik, seperti penelitian medis yang mendapatkan pasokan dana dari publik, atau juga pendidikan merupakan sumber daripada eksternalitas positif.
Sedangkan eksternalitas negatif memiliki contoh seperti polusi yang mana merupakan contoh klasik. Pasar ataupun sistem dari harga tidak bisa mencerminkan biaya-biaya eksternal dan manfaat.
Hal tersebut tentu memberikan suatu alasan untuk intervensi pemerintah, baik untuk memasarkan dan mempromosikan eksternalitas positif maupun untuk mengatur eksternalitas negatif.
3. Kegagalan Informasi
Persaingan sempurna yang mana dapat menjamin Pareto tetap optimal, dianggap berpengetahuan sempurna terkait barang dan harga yang terdapat di pasar.
Tidak sedikit negara berkembang yang memiliki banyak konsumen dan pekerja dengan pengetahuan yang tidak mumpuni seputar barang dan jasa, juga kesempatan kerja.
Seorang ekonom menunjukkan bahwa investor, produsen dan pedagang tidak mampu untuk lindung nilai terhadap risiko karena keuangan, komoditas, dan asuransi pasar kurang berkembang atau hilang.
Penurunan inefisiensi pasar dapat dicapai jika terdapat campur tangan pemerintah dalam menyediakan fasilitas infrastruktur untuk memastikan perkembangan uang dan pasar modal.
Beberapa negara berkembang juga telah mengejar kebijakan liberalisasi pasar yang tidak optimal dan efisien.
Terdapat juga ekonomi yang membahas masalah informasi cacat dan tidak sempurna atau pasar tidak sempurna dari segi keuangan pasar.
Dia berpendapat bahwa terdapat beberapa tingkat intervensi pemerintah yang bisa meningkatkan efisiensi pasar keuangan di negara berkembang.
Para investor menyayangkan tentang solvabilitas juga pengelolaan pada lembaga keuangan. Pada beberapa kasus yang terjadi, informasi seputar variabel-variabel ini sangat sulit didapatkan.